P.SIANTAR,pelitarakyat.co.id – Gelanggang permainan judi gelap elektronik di komplek SBC, Jalan Kapten Pierre Tendean/ Jln.Sutomo, belakang stasiun “Pararep Taxi” Pematang Siantar, yang – digerebek pihak berwajib Jumat/Sabtu malam (5/4-2024) dan tutup total sebagaimana telah di ekspos “Pelita RAKYAT” Group.
Namun, sejak Rabu (17/4-024) telah beroperasi kembali seperti sediakala, menguras isi kantong warga hingga dikhawatirkan akan mempercepat proses peningkatan rakyat miskin .
Aneh tapi nyata, begitu komentar sejumlah pengamat salah satunya Asophian yang begitu aktif mengikuti perkembangan berbau “maksiat” di kota kelahirannya itu.
“Aneh, hanya dengan hitungan hari saja, arena judi gelap yang digerebek dan sempat tutup, tapi nyatanya sudah kembali beroperasi lagi.
“Nyata memang kepiawaian HotSir (Hotman Siregar) berkolaborasi dengan Aseng kayu Tebing, mengelola judi gelap itu perlu diacungi jempol”, ujar Sophian.
Apa resep bandar HotSir begitu piawai hingga dia mampu menina bobokkan oknum petinggi APH untuk memuluskan permainan judi gelap elektronik (mesin) di kota P.Siantar, masih ditelusuri lebih lanjut.
Sementara warga setempat merasa kesal dengan leluasanya permainan judi gelap yang beroperasi secara terang- terangan, di komplek SBC, blok 43-44 ruko bekas penjara lama berkamuflase seolah ketangkasan dalam operasionalnya telah mencapai 7 bulan diperkirakan telah banyak menelan korban.
Justru tidak perlu heran, jika kelak tumbuh subur peningkatan jumlah rakyat miskin di kota PematangSiantar, yang berdampak dari permainan judi mesin (elektronik) dan berbagai jenis judi gelap lainnya, cetus Hasibuan warga jalan Cokro/ belakang yang juga aktip mengamati dampak negatip leluasanya permainan berbau “maksiat” itu.
Menjadi tanda tanya besar dikalangan warga masyarakat, apakah keberadaan operasional permainan berbagai jenis judi gelap di kota yang dulunya populer berjuluk kota pendidikan itu, telah mendapat “lampu hijau” , tidak diketahui dengan jelas. Hanya saja situasi dan kondisinya mirip bagai main ” Alep cendong” saja, (Tim:PR Group).