Razia Kamar Napi Lapas Kelas.IIA P.Siantar Dituding Hanya Kamuflase Belaka ?
Sumber : Melakukan Razia Kok Pakai Rilis Berita ?
P.SIANTAR,pelitarakyat.co.id. Razia yang dilakukan petinggi bersama anggota(sipir) Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas.IIA, jalan Asahan km.6 Pematangsiantar, Sumatera Utara (Sumut) baru-baru ini dituding sebagai upaya Kamuflase (pengelabuan) belaka.
Buktinya, razia dilakukan setelah gencarnya pemberitaan sejumlah media massa cetak maupun online yang mengungkap leluasanya peredaran /penjualan narkotika jenis sabu-sabu dikalangan penghuni Lapas (napi) batu 6 jalan Asahan Pematangsiantar. Namun berselang beberapa waktu setelah razia peredaran penjualan sabu-sabu berlangsung, sindikat pengedar barang haram musuh bangsa itu kembali beroperasi”, ujar sumber dalam via”suara-suara halus”.
Sementara mantan narapidana yang saat ini berada diluar, dengan tegas mengatakan, bahwa razia semacam itu di Lapas biasa dilakukan pihak petinggi Lapas tersebut, jika peredaran-penjualan sabu di Lapas mendapat sorotan dari media massa. Untuk mengantisipasi sorotan, biasanya pihak petinggi Lapas buru-buru memanggil”pandai besi” untuk menempah “perisai” dalam upayanya menghempang untuk menahan “tembakan” agar kabur dan meleset dari sasaran.” Kalau mau jujur dan menggunakan akal sehat, kok bisa narkotika- sabu sabu musuh bangsa bisa begitu mudah masuk kedalam Lapas” ,ujar sumber itu dengan nada sinis.
“Kalau tak ada berada, tak kan tempua bersarang rendah,”. Razia hunian (kamar) nara pidana Lapas Kelas.IIA Pematangsiantar, yang dikatakan berlangsung selama 3 jam “dikomandoi” Kepala Pengamanan Lembaga Pemasyarakatan(KPLP) Raymond Andika Girsang bersama anggotanya (sipir) Lapas dikatakan, tidak menemukan narkotika .Yang ditemukan hanya benda seperti mancis, kabel rakitan, kartu joker dan satu unit handpone. “Itu sudah tentu,dan tak perlu heran”, ujar sumber mantan napi yang paham betul lika liku permainan dalam Lapas mengaku saat ini berusaha bertobat.
Sementara KPLP Raymond Andika Girsang, pada Wartawan juga mengatakan razia di blok Dolok dan Anggrek Wanita pada Senin 6 Juni 2022 juga tidak ditemukan adanya narkotika dan barang terlarang lainnya. ” “Ada-ada saja,kalau mau berbohong jangan terlalu kentara,” ujar mantan terpidana itu dengan nada suara ngejek. Menurut mantan napi tersebut, mengaku juga pernah terlibat dengan permainan seperti itu di Lapas. Biasanya jika Lapas mendapat sorotan dari media massa cetak maupun online, petinggi Lapas langsung buru-buru mengundang oknum yang mengaku Wartawan. Kemudian oknum KPLP membuat semacam rilis berita, bahwa mereka pihak Lapas seolah-olah telah melakukan razia, dilengkapi dengan foto.
“Hal serupa kini juga kembali dipraktekkan oknum KPLP, Raymond A Girsang,” urainya. KPLP Pematangsiantar, Raymond Andika Girsang dikonfirmasi kembali Jumat (10/6-022) pkl.11,42 Wib seputar razia narkoba- sabu sabu yang dituding sebagai kamuflase (pengelabuan) belaka, dan sebelumnya oknum KPLP dikatakan membuat rilis berita yang dijadikan sebagai”perisai” itu mengatakan : “Siang bg (bang?), utk itu kita sudah ada aturan razia team satops patnal jumlahnya 4 team, dgn 1 bulan 4 x kegiatan dgn waktunya dirahasiakan, serta razia yang sifatnya insidentil itu tidak ada waktu dan bisa dilakukan kapan saja bang,” demikian KPLP, Raymond Andika Girsang, via WhatsApp (WA).
Lagi,kembali dikonfirmasi “PR” Senin (13/6-022) pkl.13,50 Wib, seputar setelah razia apa betul KPLP, Raymond Girsang membagi-bagi rilis berita kepada Wartawan ? Sehubungan dengan berita”marak”nya peredaran/penjualan sabu-sabu di Lapas ? Sampai berita ini tayang (dimuat) belum direspon. Hingga tidak diperoleh kejelasannya. Membuat dan membagi-bagikan rilis berita yang berbau kamuflase (pengelabuan) apalagi sangat bertentangan dengan jawaban konfirmasi KPLP, yang menyatakan: Kegiatan razia dengan waktunya dirahasiakan. ” Malah ini kok sengaja diumbar, celoteh sumber lainnya.
Oleh sebab dan karena itu, warga masyarakat yang” dihantui” kecemasan oleh gejolak sabu-sabu musuh bangsa tersebut berharap hendaknya Kapoldasu Irjen Pol. Panca Putra Simanjuntak yang diketahui sangat anti dengan narkoba, menerjunkan semacam team”terselubung” ke kawasan Lapas batu 6 jalan.Asahan Pematangsiantar. “Memang sangat tragis, narkoba- sabu-sabu kok bisa begitu mudah ?masuk kedalam Lapas”, ujar salah seorang pengamat aktif yang minta untuk sementara jati dirinya dirahasiakan.
Sejauhmana taktik-trick peredaran/penjualan narkoba,sabu-sabu di Lapas tersebut, hingga mengutus 2 orang pegawai Lapas(sipir) marga Sit dan Srg datang ke kantor Koord Wartawan “Pelita RAKYAT” Group Biro Prov Sumut, di Pematangsiantar untuk “membungkam” pemberitaan, sebagaimana telah diekspos pekan lalu, lebih lanjut akan dijajaki, (Tim:PR).