P.SIANTAR,pelitarakyat.co.id – Walau telah berlangsung mencapai 10 bulan lebih, namun operasional judi gelap elektronik (mesin) di Jln.Sutomo- Jln.Kapten Pierre Tendean, belakang stasiun “Paradep Taxi” PematangSiantar, masih terus beroperasi menyedot isi kantong masyarakat.
Akibatnya kota PematangSiantar, Sumatera Utara (Sumut) dewasa ini sudah di cap sebagai kota judi, bahkan terkesan di masyarakat judi gelap elektronik yang dicukongi HotSir cs (Hotman Siregar) berkolaborasi dengan Aseng kayu Tebing yang dikatakan beromzet mencapai milyaran rupiah setiap bulan memang “dipelihara”?.
Kenyataan itu dibuktikan, meski judi gelap di komplek SBC- blok.43-44 di 3 ruko dijadikan satu yang disebut beromzet mencapai milyaran rupiah setiap bulan posisi nya persis dibelakang jalan protokol, tapi hingga kini permainan melanggar hukum itu dibiarkan saja.
Sedangkan Kapolres PematangSiantar, AKBP. Yogen Baruno, terkesan bergeming alias adem ayem saja. Hingga mengundang tanda tanya besar dikalangan awam, ada apa ?
Kasat Reskrim Polres Pematangsiantar,AKP.Made Wira Suhendra SiK, dikonfirmasi berulang via WhatsApp, tapi sampai berita ini tayang(dimuat) belum/ tidak merespon hingga tidak diperoleh kejelasannya.
Oleh karena nya jangan heran, jika sejumlah masyarakat kota itu berpendapat dan menyatakan : “Judi mesin itu bisa tutup, kalau ayam sudah tidak mau makan jagung lagi.”
Kenyataan itu dibuktikan dengan semakin membludaknya pemain judi mesin berlangsung siang- dan malam yang diprediksi akan menambah jumlah kemiskinan.
Justru itu masyarakat, terutama warga kota Pematangsiantar, menghimbau Kapoldasu,maupun Kapolri hendaknya segera bergegas membasmi permainan judi gelap elektronik berkamuflase seolah ketangkasan mempergunakan uang kontan beli koin melanda kota Pematangsiantar, yang diprediksi dan dikhawatirkan akan mengundang serta berdampak gejolak sosial, (Tim: PR Group).
