Dikomplain Penghuninya, Pintu Darurat Apartemen Gading Nias Yang Sudah Tahunan Rusak Itu Pun Akhirnya Diperbaiki
Jakarta, pelitarakyat.co.id, Gempa bumi dengan kekuatan M 6,7 Jumat (14/01/2022) lalu, masih meninggalkan cerita buruk khususnya bagi penghuni lantai 2 Blok Bougenville Apartemen Gading Nias di Kawasan Kelapa Gading Jakarta Timur. Menurut salah seorang warga, gempa yang berpusat di Sumur Banten ini cukup mengguncang. Saat gempa terjadi, sesuai salah satu prosedur darurat bencana gempa, fasilitas alat angkut manusia dan barang (lift) di apartemen ini pun langsung non aktif. Namun, yang patut disayangkan, salah satu fasilitas pintu darurat menuju jalur evakuasi di lantai 2 gedung ini tidak berfungsi. Situasi tersebut tentu membawa kepanikan. “Pintunya tidak dapat dibuka, kita pasrah saja saat itu. Kita masih patut bersyukur, tidak terjadi apa-apa” kata seorang pria paruh baya kepada media pelitarakyat.co.id di salah satu sudut warung kopi yang ada di Apartemen ini. Dikatakannya lagi, pintu darurat tersebut sudah setahunan rusak tanpa terlihat kepedulian untuk perbaikan dari pengelola gedung.
“Ini menyangkut keselamatan jiwa manusia, pengelola gedung harusnya peduli dan tidak membiarkannya rusak menahun. Kecelakaan itu tidak dapat diprediksi dan tak seorang pun mau celaka” ujarnya lagi tanpa mau identitasnya disebut. Ditambahkannya, ketidak pedulian itu menyangkut pertaruhan nyawa manusia penghuni di sana.
Menindak lanjuti perihal dugaan kurang tanggapnya pihak pengelola gedung terhadap keselamatan penghuni, pewarta pelitarakyat.co.id Selasa (18/01/2022) sekira jam 08.30 mendatangi pihak pengelola. Awalnya, media ini diterima staff yang mengaku bernama Rubi, namun kemudian Rubi didampingi Supervisor pengelola gedung yang katanya bernama Chandra. Kepada pelitarakyat.co.id, pihaknya berjanji akan segera menindak lanjuti laporan ini. Dia menjelaskan hal ini sebenarnya menjadi wewenang departemen keselamatan (Safety) dan sudah dilakukan inspeksi. Dia pun mengaku bahwa pihaknya sudah menjalankan prosedur keselamatan gedung. Saat media ini meminta menunjukkan standar prosedur yang dimiliki, Chandra beralasan dokumen tersebut hanya dipegang pihak Safety departemen, dan tidak memberikan alasan tepat kenapa pintu darurat tersebut lama diperbaiki pihaknya.
“Kami akan memperbaiki sesegera mungkin, hari ini pasti fix ” kata Chandra yang mengaku pihaknya sudah memiliki standar keselamatan (K3) gedung, termasuk diantara Standar Operasional Perusahaan (SOP). Apa yang dijanjikan Chandra benar adanya. Tanpa menunggu lama, pintu darurat yang berada di lantai 2 tersebut pun sudah diperbaiki. Namun respon tersebut diduga setelah media ini melakukan klarifikasi. Karena terpantau sebelumnya dilokasi, setelah gempa Jumat lalu, hingga Selasa 18/01/2022 pihak pengelola baru mengambil tindakan perbaikan.
Ditempat terpisah, Erwin, seorang praktisi dunia keselamatan (Safety) ketika dihubungi melalui sambungan selularnya mengatakan, selain bencana gempa, pihak pengelola harus juga mengidentifikasi faktor resiko lainnya, seperti kebakaran. “Semua pihak harus taat dan paham regulasinya. Apa yang diwajibkan dalam persyaratan peraturan atau perundangan harus dilaksanakan dan kita tidak boleh lengah karena harus juga menyadari ini menyangkut pertaruhannya nyawa manusia” tegasnya. Dia juga menambahkan, lalai terhadap keselamatan orang lain juga bisa dikenakan pasal pidana. (Ton)