Oknum Pegawai BRI Unit Akasia Caci Maki Debitur dengan Sebutan Anji×× dan Bab×, Nasabah Berencana Laporkan ke Pihak Berwajib

PELALAWAN,pelitarakyat.co.id – Oknum pegawai Bank BRI Unit Akasia, Kecamatan Pangkalan Kerinci, berinisial Ppn, diduga mengucapkan kata kasar berupa penghinaan saat melakukan penagihan terhadap salah satu debitur yakni Ani Jakia Siregar.
Penghinaan terhadap Ani itu dilakukan melalui panggilan telepon belum lama ini dengan melontarkan kata-kata hewan Anji×× dan Bab×. Hal tersebut dianggap sudah merendahkan harkat dan martabat Ani Jakia Siregar sebagai seorang manusia.
Menurut keterangan Ani, dia pernah mengajukan pinjaman KUR ke Bank BRI senilai Rp50 juta dengan jaminan surat rumah. Seiring berjalannya waktu, Ani konsisten menunaikan kewajibannya membayar angsuran hingga hampir berhasil menyelesaikan pinjaman.
Ketika pinjaman tersebut hampir berhasil dilunasi, pada 2022, Ani mendapatkan tawaran top-up atau penambahan dana pinjaman sebesar Rp120 juta dengan tenor empat tahun. Kewajiban yang harus diangsur Ani per bulannya adalah Rp3.635.679.
“Pinjaman tersebut sudah berjalan hampir tiga tahun lebih, sedang sisa pinjaman kurang lebih 14 bulan. Namun karena keadaan ekonomi tidak stabil maka tertunggak lah angsuran dua atau tiga bulan, sehingga rumah disegel oleh pihak BRI,” ujar Ani kepada pelitarakyat.co.id, di kediamannya, Rabu (3/12).
Masih kata Ani, oknum pegawai berinisal Pn itu menghubungi melalui telepon dan berkomunikasi dengan bahasa kasar kepada dia dan suaminya. “Salah satu oknum pegawai BRI bernama Pipin, menghubungi suami saya dengan kasar mengatakan, ‘heh Bab×, Anji××, bayar utangmu. Kalau kamu berhutang bayar,'” ujar Ani menirukan.
Pak Selamat, suami Ani, yang merasa martabatnya telah dijatuhkan dengan sebutan kata hewan menyesalkan tindakan dan ucapan Pn yang bekerja di Bank Milik Negara itu.
“Lalu suami saya berkata, ‘apakah seperti ini orang berpendidikan?’ Oknum pegawai Bank BRI itu kemudian membalas dengan mengucapkan kembali perkataan yang sangat kasar, ‘kalau kamu tidak mau dibilang Anji×× dan Bab× bayar utang mu,'” ucap Ani. Dia dan suaminya kemudian mengajak bertemu di rumah.
Pimpinan BRI Unit Akasia dengan ditemani dua orang staf kemudian mendatangi rumah Ani. Perdebatan adu mulut dengan bahasa kasar kembali terjadi antara oknum berinisial Pn terhadap Ani dan suaminya. Salah seorang anggota keluarga Ani kemudian mengucapkan, “untung kamu cewek?” yang kemudian ditanggapi pegawai pria BRI dengan mengatakan, “kalau cewek kenapa rupanya? Ini saya laki-laki,” membuat situasi memanas.

Lebih lanjut Ani mengatakan, Manager tersebut pun minta maaf atas perilaku pegawainya. Mereka kemudian melakukan penyegelan ke rumah seusai berdebat.
“Akibat perilaku yang dilakukan oknum pegawai Bank BRI, saya merasa trauma, dengan tekanan dan caci maki tersebut. Tindakan mereka sangat kelewatan dan kami akan melaporkan ke jalur hukum pihak pegawai Bank BRI tersebut,” ucapnya.
Terpisah, Manajer BRI Unit Akasia, Agus, yang dikonfirmasi di kantornya bersedia menemui wartawan namun menolak jika wawancara itu direkam.
“Saya pun masih satu tahun sebagai Kepala Cabang, dan ibu Novi ini, melanjutkan kerjanya bu Pipin,” ungkap Agus.
Agus menjelaskan, pihaknya sudah menghubungi pihak konsumen beberapa kali melalui telepon namun tidak bisa dihubungi. “Bahkan saya dan anggota saya bu Novi beberapa kali ke rumah Ani Jakia Siregar, tidak pernah kami jumpa di rumah mereka,” sambungnya.
“Bahkan kami sudah melakukan Surat Peringatan pertama dan ketiga, sehingga kami pasang penyegelan. Mereka juga tidak kooperatif. Tetangga beliau sudah saya pesan supaya mereka datang ke kantor. Sampai hari ini pun kami tidak pernah ketemu,” pungkasnya.* (Davidson)