Mie Kuning Basah “Beracun” di Pematangsiantar Mengancam Kembali
P.SIANTAR,pelitarakyat.co.id – Mie kuning basah “beracun” (berformalin) dewasa ini kembali mengancam warga kota, terutama warga masyarakat kota Pematang Siantar dan Kabupaten Simalungun, Provinsi Sumatera Utara (Sumut).
Kenyataan itu ditandai dengan dibongkarnya salah satu produsen mie kuning basah rumahan (home industri) diduga berformalin di P.Siantar, oleh Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Medan, baru-baru ini, (22/4-2025).
Sebelum penggerebekan Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menemukan mie kuning basah diduga berformalin diperjualbelikan diseputar pasar tradisional “Dwikora” Parluasan P.Siantar.Dikatakan, pada penggerebekan itu ditemukan 570 kg mie kuning basah berformalin (beracun) yang senantiasa mengancam kesehatan penikmatnya.
Sedangkan hal yang sama beberapa tahun yang lampau, kota P.Siantar telah pernah dihebohkan peredaran jual-beli mie kuning basah berformalin, dan ketika itu banyak produsen rumahan diamankan pihak berwenang.
Sedangkan dewasa ini tampaknya sejumlah pengusaha produsen mie kuning basah diduga berformalin bagai belum jera juga, seperti produsen mie kuning basah rumahan yang selama ini dikelola Stno di Siantar Estate, Nagori/ Desa “Siantar Estate”, Kecamatan Siantar , Kabupaten Simalungun.
Rumah Stno yang lokasinya cukup strategis, dibahagian belakang rumah(home industri) itu langsung terhubung dengan aliran air sungai Bah Bolon.
Namun pada suatu kesempatan, belum lama ini Stno kepada kru media massa mengatakan bahwa dia tidak lagi berbuat. “Kami sudah tidak berbuat lagi,” kata Stno, bagai berupaya membersihkan diri.
Demikian juga halnya produsen mie Kuning basah diduga berformalin yang semula dikelola A’an warga “mata sipit”dan saat ini kononn diteruskan anaknya ?Dniel di Jln.Pattimura ujung, Kelurahan “Tomuan”, Kecamatan Siantar Timur, P.Siantar, ramai digunjingkan warga setempat.
Menurut sejumlah warga Tomuan, pabrik mie kuning basah, dikelola Dniel mereka duga dan nyaris dipastikan selama ini mempergunakan formalin sebagai campuran pengawet mie produksinya.
Tidak heran jika mie kuning basah produksi pabrik Dniel, bisa bertahan sampai berhari- hari, bahkan seminggu tidak basi atau rusak.
Sedangkan biasanya mie kuning basah jika lewat satu hari saja tanpa diadon dengan zat kimia formalin pengawet mayat itu, atau boraks nyaris dipastikan akan rusak berlendir dan busuk. Selain itu pula mie kuning basah berformalin tidak akan dihinggabi lalat.
Jadi bagaimana dampak negatip bagi kesehatan manusia penggemar mengkonsumsi mie kuning basah yang diadon dengan formalin bahan kimia pengawet mayat itu ?,. (Tim:PR group).