Pembawa Aspirasi Rakyat

Aroma Dugaan Korupsi Wisata Rohani ke Palembang, Peserta Disuguhi Nasi Uduk 3 kali Sehari, Jumlah Peserta Diduga Tidak Genap 1000?

0

PPK Bagian Kesra Sekretariat Daerah Lampung Timur,Singgih

LAMPUNG TIMUR,pelitarakyat.co.id – Program Perjalanan Wisata Rohani, APBD Tahun Anggaran 2024, yang dianggarkan senilai Rp500 juta oleh Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Pemkab Lampung Timur kini menjadi “buah bibir” di kalangan masyarakat meski kegiatan tersebut usai dilaksanakan.

Banyak pihak menilai bahwa perjalanan wisata rohani itu diduga sarat korupsi dan kepentingan politik terkait Pilbup Lampung Timur lalu.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) di Bagian Kesra Sekretariat Daerah Lampung Timur,Singgih, dalam wawancara dengan awak media pelitarakyat.co.id, mengatakan bahwa kegiatan perjalanan wisata rohani itu diperuntukkan bagi 1000 orang masyarakat yang tersebar di 24 kecamatan. Dia berujar bahwa kegiatan ziarah ini tidak hanya diikuti umat muslim saja tetapi juga non muslim.

“Wisata rohani ini sudah dua tahun. Ini tahun kedua (2024). Ziarah ke makam tokoh ulama di Palembang. Selain muslim ada non muslim juga, Hindu, Kristen,” ujarnya di Kantor Bagian Kesra, Senin (21/10/2024) siang, tahun lalu.

Saat ditanya mengenai mekanisme pengajuan untuk dapat mengikuti wisata rohani itu Singgih menjelaskan bahwa itu melalui pengajuan permohonan. Masih kata Singgih, karena jumlahnya terbatas hanya untuk 1000 peserta maka pihaknya menetapkan kuota sebanyak 37 orang per kecamatan.

“Karena jumlahnya cuma 1000, kita bagi itu 37 orang per kecamatan,” ucap Singgih terbata-bata.

Padahal jika 37 orang dikalikan dengan jumlah kecamatan yang ada di Kabupaten Lampung Timur yaitu 24 kecamatan maka akan didapati hasil 888. Ada selisih 112 dari 1000 yang diberangkatkan berwisata rohani.

Hal ini semakin menambah kecurigaan masyarakat terkait dugaan penyelewengan penggunaan anggaran yang dikerjakan oleh pejabat di Kabupaten Lampung Timur tersebut.

Padahal, proyek paket jasa perjalanan wisata rohani ini bersumber dari uang rakyat yang dituntut transparansi dan akuntabilitasnya.

Kejanggalan lainnya juga turut diceritakan oleh peserta wisata rohani tersebut. Dugaan adanya permainan langgaran biaya konsumsi lantaran peserta wisata rohani itu merasa tidak mendapatkan fasilitas konsumsi yang baik.

SA alias Siti, salah seorang ketua rombongan peserta ziarah, dalam keterangannya mengatakan bahwa peserta hanya mendapatkan makan nasi uduk dan telur sebanyak tiga kali selama perjalanan. Ia juga menyebutkan bahwa seluruh jamaah tidur di dalam bus tanpa menginap di Palembang.

“Berangkat ba’da isya, tiba siang di Palembang, sore harinya langsung kembali ke Lampung. Tidak ada istirahat atau bermalam,” kata Siti kepada wartawan, Rabu (11 Desember 2024) sore.

Sementara itu, CV Asia Tour selaku pemenang tender yang ditemui di kantornya di Kecamatan Pekalongan, Lampung Timur, pada Senin (21/10/2024) silam membenarkan bahwa pihaknya memenangkan tender paket perjalanan wisata rohani itu. Dia juga menjelaskan bahwa fasilitas yang diberikan adalah bus penumpang, konsumsi dan tour guide (pemandu wisata).

Untuk memenuhi kebutuhan pemberitaan,selanjutnya Awak media pelitarakyat.co.id akan melakukan pendalaman terkait dugaan penyelewengan anggaran di Pemerintah Kabupaten Lampung Timur tersebut. (Safaruddin).

Leave A Reply

Your email address will not be published.