Draneise di sisi kiri Rumah Dito
P.SIANTAR,pelitarakyat.co.id – Sejumlah dranaise atau parit (selokan) yang diharapkan sebagai sarana saluran melancarkan air agar tidak melimpah ke permukaan badan jalan di kota Pematang Siantar, dewasa ini kondisinya banyak yang sudah rusak parah.
Bahkan boleh dikatakan, sebahagian dranaise (parit) sudah tidak layak guna lagi, apalagi dinding parit beton sudah rontok terkikis erosi, karena dibiarkan berlarut-larut hingga hancur tidak melekat lagi pada dinding tanah.
Kondisi yang sangat miris – merisaukan ini dialami Dito penghuni rumah di Jln.Cempaka persimpangan Jln.Dahlia, Kelurahan Simarito, Kecamatan Siantar Barat, kota Pematang Siantar.
Rumah yang persis di depan kantor Disprindag tersebut dalam waktu dekat dikhawatirkan akan rubuh.
Sebab,dranaise (selokan) di sebelah kiri rumah Dito milik/peninggalan almarhum ayah nya Surya kondisinya sudah rusak parah dan boleh dikatakan tidak layak guna lagi.
Hal itu bisa terjadi, karena perawatan dranaise (parit) yang seyogianya mesti dilakukan pihak kompeten( Pemko), sebagai upaya rawat dikatakan warga sama sekali tidak pernah ada.
Akibatnya, karena dibiarkan berlarut- larut, parit tersebut rontok – porak poranda dan boleh dikatakan kondisinya saat ini sebahagian sudah seperti parit (dranaise) tanpa dinding beton.
Sedangkan kini sebagai penahan tanah agar rumah tersebut tidak rubuh hanya akar- akar tanaman pepohonan yang ada disisi rumah/parit tersebut.
Dito salah seorang putra almarhum Surya, ketika ditanya apakah masalah kondisi parit yang cukup menyeramkan itu sudah pernah dilaporkan pada pihak kompeten?, “Sudah berulang kali pak, terutama ke Kelurahan. Bahkan pihak mengaku survei sudah pernah datang,’ ujar Dito, Kamis petang (23/5-2024).
Sementara kondisi parit beton lainnya yang juga sudah rusak berat porak poranda ditemukan juga di Jln.Dahlia P.Siantar di depan rumah dinas DepKeh kota itu.
Dranaise yang berada disana boleh dikatakan sudah tidak layak guna lagi. Juga hancur rusak berat, karena sudah bilangan tahun dibiarkan terlantar.
Sedangkan penanggulangan perawatannya dari pihak kompeten sama sekali belum ada, ujar warga setempat,(Tim:PR).