Tangkap Terduga Bandar Narkoba Nldo S Residivis “Konco Kentel” Oknum Al dan PS di P.Siantar dan KC di Simalungun
Kasat Narkoba P.Siantar, AKP.Rudi Panjaitan : Terimaksh banyak infonya bapak akan ditindaklanjuti. Tolong inisial yg bapak sebutkan-
P.SIANTAR,pelitarakyat.co.id – Untuk membendung leluasanya peredaran narkoba terutama jenis Sabu-sabu yang telah menjurus “SOS” (morse) di kota P.Siantar dan Kabupaten Simalungun, menurut sumber selaku pengamat lika-liku geliat narkoba/ sabu yang sejak lama mengamatinya, harus “tangkap” bandar sekaliber Nldo S dan bandar lainnya.
Terduga bandar Sabu Ndlo S yang telah bebas dari balik jeruji besi Tanjung Gusta Medan,diakui sangat cekatan dan lihai mengatur strategi pemasaran barang haram musuh bangsa dan negara itu.
Bahkan dia (Nldo S) menurut sumber lain yang juga pemakai barang haram tersebut, nyatakan juga sangat lihai mendekati dan memanfaatkan oknum petugas seperti Al dan PS di Polres P.Siantar, dijadikannya sebagai semacam mata-mata atau penyuluh guna mulusnya peredaran barang haram tersebut.
Demikian juga halnya, di Simalungun Nldo S memberdayakan oknum KC. Hingga tak heran jika pihak Polres di kedua daerah itu saat melakukan penggerebekan ke lokasi “kecele”, karena sudah terjadi bersih-bersih.
Selain dari itu pula, sindikat barang haram Sabu-sabu perusak anak bangsa yang dikendalikan big boss Ndlo S selalu berpindah – pindah, atas semacam perintah dari mata-mata/penyuluh, seperti oknum Al dan PS serta KC.
Kasat Narkoba Polres P.Siantar, AKP.Rudi Panjaitan,ketika dikonfirmasi Sabtu siang (17/6-023) via WhatsApp seputar geliat narkoba sebagaimana telah di ekspos “Pelita RAKYAT” Group pekan lalu,: Terimaksh banyak infonya bapak Akan ditindaklanjuti. Sembari beliau minta nama jelas Al dan PS. ” Tolong inisial yg bapak sebutkan”, pintanya.
Sementara itu,akhir-akhir ini berkembang isu dikalangan orang dalam sendiri yang sampai pada Wartawan, menyatakan bahwa oknum Al dan PS serta KC seperti bagai dilindungi atasannya? Hingga terkesan adanya “pat gilipat” mirip seperti main “sulap”.
Bagaimana kebenaran isu berkembang diperoleh Wartawan yang membuat perasaan masgul dan elusif (sukar dipahami dan diartikan), lebih lanjut akan dijajaki , (Tim:PR Group).