KPK Diminta Usut Proyek Peningkatan Jalan Rp.16 Milyar Lebih Di Simalungun Diduga Ajang”Kongkalikong”
Komisi II DPRD Simalungun Turun Ke Lapangan PT.Jeshurun Pison Gihon, Siapa ?
SIMALUNGUN,pelitarakyat.co.id – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dimohon warga turun tangan,meninjau/ memeriksa proyek peningkatan jalan berbiaya Rp.16.844.279.500. yang diduga kuat dikerjakan “Asal Jadi” saja, cenderung berbau kongkalikong, terkesan amburadul dan dalam waktu relatip singkat dikhawatirkan akan rusak dan hancur kembali.
Sebagaimana telah diungkap “Pelita RAKYAT” Group pekan lalu, proyek peningkatan jalan aspal jurusan Pokan Baru-Boluk, Kecamatan Huta Bayu Raja, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara (Sumut), diduga kuat penuh misteri, layaknya seperti main “Bim Salabim”, apalagi nominal dananya cukup waaah, tapi mutu hasil kerjanya menurut warga masyarakat setempat sangat mengecewakan.
Tragisnya lagi proyek peningkatan jalan yang selama ini sangat didambakan warga setempat di dua Kecamatan, Huta Bayu Raja dan Bosar Maligas, yang dikerjakan Kontraktor/Penyedia jasa PT.Jeshurun Pison Gihon, alamat dan siapa nama pengusahanya tidak diketahui karena tidak dicantumkan pada plank proyek sebagaimana lajimnya.
Sementara sumber dana DAK (Dana Alokasi Khusus) APBN Tahun Anggaran 2022 yang nota bene berasal dari uang keringat rakyat tersebut terkesan mubajir, hasilnya cenderung bagai kurang bermanfaat.
Selain itu pula,spesifikasi sebagai acuan juga tidak dicantumkan pada plank proyek Kontrak no.620/07/22.2/PPK-Wil.III/2022.Tanggal.26 Mei 2022. Nilai Kontrak.Rp.16.844.279.500.- Dan sampai saat ini dikatakan pengawas lapangannya marga Situmorang, masih dalam perawatan.
Hingga berita ini tayang (naik cetak) masih sibuk “menambal sulam” jalan aspal untuk menutupi “borok-borok”nya.
Ironisnya lagi, menurut warga yang mengetahui lika liku pembangunan, akibat minimnya penggunaan aspal yang ditaksir tingginya hanya 2 Cm, padahal sebaiknya harus 5 Cm. Justru tak heran jika saat ini saja aspalnya sudah retak-retak, ujarnya dengan nada sinis.
Bahkan hingga berita ini dikirimkan ke Jakarta, rabat beton di kiri-kanan sebahagian jalan aspal Nagori Raja Maligas belum juga dipasang, namun sudah diaspal. Padahal fungsi rabat beton sangat vital gunanya untuk ketahanan bangunan.
Situmorang mengaku selaku pengawas lapangan mengatakan pada Tim personal”Pelita RAKYAT”, panjang jalan aspal tersebut 4950 meter, yang tidak cukup 5 Km. Dia juga selaku pengawas lapangan mengatakan tidak punya akses Kontraktor/Penyedia jasa PT.Jeshurun Pison Gihon, yang konon berdomisili di Pematangsiantar.
Ketua Maujana Nagori Bahal Batu, Kecamatan Huta Bayu Raja,Simalungun, Syaprudin Purba, saat diminta pendapatnya mengenai pengaspalan jalan bobrok panjangnya 4950 meter tersebut menyatakan bahwa Komisi II DPRD Kabupaten Simalungun yang turun Senin,16-01-2023 meninjau pengaspalan di Nagori Bahal Batu, Raja Maligas melihat dan mendengar keluhan warga masyarakat di dua Nagori itu, dan berjanji akan menyampaikannya ke pihak Kontraktor.
Siapa Kontraktor/Penyedia jasa yang disebut-sebut oknum APH ? berdomisili di Pematangsiantar? yang penuh misteri, dan bagaimana tanggaban Bupati Kabupaten Simalungun, Radiapoh Hasiholan Sinaga, SH.MH, terhadap proyek “Bim Salabim” penuh misteri itu, lebih lanjut akan dijajaki. (Tim:PR).