Mencari Pengganti Edhy, Apa Yang Harus Dicermati?
Jakarta,pelitarakyat.co.id,Resmi jadi tersangka kasus korupsi ekspor benih bening lobster (benur), Edhy Prabowo mantan Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) resmi mengundurkan diri dari jabatannya.
Ragam pendapat dan usul, siapa sosok yang tepat menggantikan Edhy menjadi nahkoda baru di Kementrian KKP. Tidak sedikit nitizen mengusulkan nama Susi Pujiastuti kembali ke KKP. Mengingat sepak terjang Susi selama memimpin.
Wacana siapa yang menjadi pengganti Edhy banyak mendapat sorotan pengamat. Termasuk pendapat yang mengatakan,posisi tersebut masih jatah partai Edhy berasal.
Menyikapi wacana resufle tersebut, komunikolog Indonesia Emrus Sihombing pada siaran langsung di Radio Elshinta Sabtu (28/11/2020), menyampaikan dua topik pemikiran utama.
Pakar komunikasi dari Universitas Pelita Harapan ini mengemukakan dua pemikiran utama yang harus dicermati tersebut yakni:
Pertama : Pengganti menteri yang tersandung kasus korupsi, saya menyarankan kepada Bapak PRESIDEN agar tidak mengangkat menteri pengganti dari partai yang sama sebagai punishment dan memberi efek jera.
Kedua : Sudah mendesak disatukan semua inspektorat-inspektorat dalam satu KEMENTERIAN tersendiri yang dipimpin seorang menteri, sehingga tidak menjadi subordinat menteri seperti yang terjadi sampai saat ini. Dengan demikian, KEMENTERIAN INSPEKTORAT ini punya “GIGI” mengawasi semua kementerian, termasuk mengontrol perilaku menteri jika kemungkinan melakukan penyimpangan, seperti perilaku koruptif.
Sebelumnya diberitakan, usai tertangkap tangan, Direktur Eksekutif Emrus Corner ini juga menyoroti agar penanganan kasus korupsi benih bening lobster (benur) ini harus lepas dari politik prakmatis.(ton)