Program Sholat Subuh dan Tausyiah Tetap Berlanjut, Tidak Ada Gap KBIH Pempropsu Dengan Pemko Medan
PHD yang juga Ketua KBIH Pemprovsu, Muhamad Rahmadani Lubis dan H.Ilyas Sitorus diabadikan bersama Ustadz H. Ilyas Halim, Pembimbing Ibadah Haji KNO 09, Dr.Tuah Sirait, MHI dan Risvande Lubis usai Taushiah Subuh di Mushala Hotel Deyar Al Shishah 323 Makkah
MAKKAH,pelitarakyat.co.id – Program penguatan silaturahmi dan keimanan dengan menggelar Sholat Subuh dan Tausyiah, serta sholat Dduha dan Tahsin Al Qur’an dan sholat Tasbih tetap akan dilaksanakan pada musim haji tahun 2025 mendatang di kota Makkah.
Karena program yang diiniasi bersama Ketua Kloter 09 Embarkasi Medan, Dr.Awaluddin, MPd., petugas Pem Ibadah Haji, H.Tuah Sirait, MH.I dengan Petugas Haji Daerah (PHD), H.Ilyas Sitorus,, Muhamad Rahmadani Lubis yang juga Pimpinan Kelompok Ibadah Haji (KBIH) Pemprovsu, Achmad Padly ini sangat bermanfaat bagi para calhaj untuk membangun nilai-nilai kemabruran jamaah.
Hal tersebut dikatakan Pimpinan KBIH Pem Muhamad Rahmadani Lubis usai Sholat Makkah, Selasa, (11/6/2024).
Menurut Rahmadani ke depan, program ini akan ditiingkatkan kualitasnya dengan mengevaluasi kegiatan yang baru pertama kali kita adakan. “Semoga Allah SWT berkenan merestui kegiatan ini,” ucap Rahmadani Lubis.
Ia juga menyampaikan terima kasih kepada para jamaah yang telah mengikuti program yang sarat dengan nilai-nilai keagamaan.
TIDAK ADA GAP
Sementara itu keberadaan dua KBIH plat merah di dalam kloter ini sepertinya menimbulkan kesan seolah- olah ada gap (jarak) diantara kedua kelompok ibadah ini.Padahal tidak ada.
KNO 09 yang juga Ketua KBIH Pemprovsu, Muhammad Rahmadani Lubis bersama Pimpinan Ar-Raudoh dan Pemko Medan Ustadz H.Ilyas Halim.
Pada kesempatan yang sana, Petugas Pembimbing Ibadah Haji, Dr.Tuah Sirait, MHI, menegaskan gap itu tidak ada Dalam ibadah haji semuanya sama, tidak ada yang namanya pejabat, orang kaya dan miskin. Semuanya sama, ingin memperoleh haji yang mabrur,.
“Jadi jangan ada prasangka atau perasaan yang tidak-tidak,” ucap Tuah Sirait. Contoh paling dekat, lanjutnya, adalah belasan jamaah dari Gunung Sitoli tidak merasa terisolir di KNO 09 yang terdiri dari KBIH Pemprovsu, Pemko Medan, Ar Raodoh, Sinar Husni, Annajihin Marelan dan Albalat. Mereka sudah merasakan kebersamaan di kloter ini.
Sementara itu PHD, H.Ilyas Sitorus menyebutkan, bahwa keberadaan KBIH Pemprovsu itu istimewa karena dikelola Pemerintah Provinsi. Hotelnya juga istimewa saat berada di kora Madinah Arab Saudi.
” Padahal kenyataannya tidak. Ini ditandai dengan adanya sejumlah jamaah yang datang ke posko kesehatan di hotel kami. Mereka terkejut, ternyata kamar kami sama dengan Hotel Al Taqwa yang berada di kawasan Masjid Nabawi,”tambah Ilyas Sitorus. (b/de)