Terima Mahasiswa Sosiologi Universitas Airlangga, Wapres Minta Generasi Muda Kawal Program Prioritas Presiden

JAKARTA,pelitarakyat.co.id – Tidak hanya turun langsung ke lapangan, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming juga kerap menerima aspirasi dari berbagai kalangan masyarakat termasuk generasi muda secara langsung.
Seperti hari ini, Kamis (06/11/2025), Wapres menerima kunjungan mahasiswa Jurusan Sosiologi angkatan 2023 dari Universitas Airlangga (Unair) di Istana Wapres, Jakarta Pusat, untuk berdiskusi soal kebangsaan dan peran generasi muda dalam pembangunan nasional khususnya dalam menyukseskan program prioritas pemerintah.
Dalam pertemuan tersebut, Wapres mencontohkan berbagai program prioritas pemerintahan Presiden Prabowo Subianto yang dirancang dengan mempertimbangkan kondisi sosial masyarakat dan tengah dijalankan secara bertahap.
Beberapa diantaranya adalah Sekolah Rakyat yang hadir untuk memberikan akses pendidikan bagi anak-anak dari keluarga kurang mampu, serta pembangunan infrastruktur dan pembangunan manusia di wilayah Papua yang bertujuan memeratakan akses dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di wilayah paling timur Indonesia.

Menurut Wapres, inisiatif-inisiatif itu merupakan bagian dari upaya besar pemerintah dalam membangun Indonesia yang lebih adil dan inklusif. Ia menegaskan bahwa seluruh pembangunan nasional membutuhkan waktu dan kesinambungan antarperiode pemerintahan.
“Namanya pembangunan itu enggak bisa satu tahun, dua tahun selesai. Enggak bisa. Satu periode, dua periode presiden selesai. Enggak bisa. Harus berkelanjutan.” tegasnya.
Lebih lanjut, Wapres mengakui masih banyak hal yang perlu diperbaiki dalam pelaksanaan program-program pemerintah. Ia pun meminta kontribusi generasi muda, termasuk mahasiswa Unair, dengan memberikan masukan yang konstruktif dan menjadi bagian dari solusi.
“Memang masih banyak kekurangannya. Nah, ini nanti tugas teman-teman Unair untuk memberikan masukan”.
Selain itu, Wapres juga membahas perihal tantangan global yang memengaruhi perekonomian nasional, mulai dari resesi, perang dagang, hingga perubahan iklim. Kendati demikian, ia menyebut kondisi ekonomi Indonesia masih terjaga dengan baik berkat kerja keras bersama antara pemerintah dan seluruh elemen masyarakat.
“Satu tahun pertama ini memang tantangannya banyak sekali, dan banyak faktor-faktor eksternal juga, resesi global, perang dagang, perang tarif, perubahan iklim. Ini hal-hal yang harus kita aware semua. Tapi, ya, dalam satu tahun ini pertumbuhan ekonomi cukup oke, di angka 5 persen, inflasi tetap terjaga. Angka-angkanya kita perbaiki semua,” urai Wapres.
“Tapi kita harus kerja bareng. Pemerintah, enggak bisa kerja sendiri. Harus dipantau, dikawal oleh dosen, mahasiswa, semuanya. Harus bergandengan tangan,” sambungnya.
Wapres juga menekankan pentingnya mempersiapkan generasi muda menuju Indonesia Emas 2045. Ia menyebut bahwa seluruh kebijakan Presiden Prabowo Subianto saat ini diarahkan untuk memperkuat fondasi pembangunan manusia Indonesia yang sehat, cerdas, dan produktif.
Terakhir, Wapres mengingatkan pentingnya momentum bonus demografi yang akan dialami Indonesia dalam waktu dekat. Ia berharap mahasiswa sebagai kelompok usia produktif dapat memanfaatkannya untuk mendorong peningkatan produktivitas nasional.
“Apalagi, kan, kita sebentar lagi dapat bonus demografi. Kesempatan kita untuk meningkatkan produktivitas nasional. Dan ini yang paling penting. Ini kesempatannya cuma sekali ya. Enggak bisa terulang lagi, makanya kita harus kerja bareng. Itu udah sesuai komitmen kami, sesuai komitmen Bapak Presiden,” tandasnya.


Senada dengan Wapres, salah satu mahasiswa, Flanella, menilai pandangan Wapres mengenai kompleksitas persoalan sosial sejalan dengan pembelajaran yang mereka dapatkan di kampus. Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap berbagai kebijakan pemerintah yang dinilainya telah menjangkau beragam aspek sosial.
“Semua hal yang kurang lebih satu tahun ini Bapak Gibran dan Bapak Prabowo sudah sampaikan di layar ini, itu sangat luar biasa karena cakupannya begitu luas. Sudah mencangkup perubahan yang begitu luar biasa, memfasilitasi kesehatan dan juga transportasi, kemudahan akses transportasi yang luar biasa,” tuturnya.
Flanella juga menyampaikan pandangannya bahwa setiap kebijakan pasti memiliki sisi positif dan negatif. Karena itu, ia menilai penting bagi mahasiswa untuk berpartisipasi aktif dalam memberikan rekomendasi dan solusi terhadap berbagai isu sosial.
“Tapi Bapak sejauh ini, selama ini, semua sebesar dan sekecil apapun kebijakan itu pasti akan selalu ada pro dan kontranya. Pasti akan ada sisi protesnya atau sisi yang perlu dibenahi,” ujarnya.
“Oleh karena itu, dalam setiap kebijakan yang pemerintah berikan, di sini mungkin kita juga sangat haus untuk punya lahan baru, dan untuk mengaplikasikan semua ilmu kita kepada semua masalah dan semua kebijakan, dan memberikan rekomendasi upaya untuk nantinya apabila terdapat miskonsepsi dari masyarakat,” pungkasnya. (BPMI/BS)