Pembawa Aspirasi Rakyat

Tinjau Lokasi Bencana Banjir di Sukabumi, Wapres Tekankan Pemulihan Infrastruktur dan Relokasi Warga

0

Wapres mengecek area jembatan penghubung Desa Simpenan dan Bojong Kopi yang putus

SUKABUMI,pelitarakyat.co.id – Bencana hidrometeorologi kembali melanda Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Hujan deras yang mengguyur dalam beberapa hari terakhir mengakibatkan banjir dan tanah longsor di sejumlah wilayah. Akibatnya, sebanyak 24 kecamatan terdampak, dengan empat orang dilaporkan meninggal dunia dan lima lainnya masih dalam pencarian.

Sebagai tindak lanjut atas arahan Presiden Prabowo Subianto terkait upaya penanganan bencana yang cepat dan terkoordinasi, Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming mengunjungi lokasi bencana di Pelabuhan Ratu, Sukabumi, pada Sabtu pagi (08/03/2025).

Didampingi Kepala Badan Nasional Penaggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Suharyanto, Kepala Basarnas Marsekal Muda TNI Mohammad Syafii, dan Bupati Sukabumi Asep Japar, Wapres meninjau Jembatan Cidadap, Jl. Pelabuhan Ratu No.16, Kecamatan Simpenan, yang amblas diterjang banjir bandang pada Kamis malam. Di tempat ini, satu orang meninggal dunia akibat tersapu arus banjir.

Peninjauan kawasan Terminal Pelabuhan Ratu

Setibanya di lokasi, Wapres langsung mengecek area jembatan penghubung Desa Simpenan dan Bojong Kopi yang putus tersebut, serta menyapa warga terdampak yang riuh menyambut kedatangannya.

Selanjutnya, Wapres meninjau kawasan terdampak banjir lainnya di Terminal dan Pasar Semi Modern Palabuhanratu, yang luluh lantak akibat terjangan air bah. Didampingi Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU) Diana Kusumastuti, ia memeriksa langsung permukiman warga, termasuk rumah ibadah seperti masjid dan gereja yang rusak parah.

Di kedua lokasi tersebut, selain menyapa warga, Wapres juga membagikan paket sembako, alat kebersihan, selimut, serta paket buku dan mainan untuk anak-anak.

Menurut penuturan Wakil Menteri PU Diana Kusumastuti dalam keterangan persnya, Wapres menekankan perlunya langkah strategis dalam penanganan pascabencana banjir yang kali ini lebih berat dibandingkan kejadian sebelumnya pada November 2024 lalu. Salah satu fokus utamanya adalah normalisasi sungai melalui pengerukan dan pengurangan sedimentasi guna memperlancar aliran air.

“Bapak Wakil Presiden sangat prihatin terkait dengan hal ini dan beliau menyampaikan pertama, masalah sungai itu juga harus dilakukan pengerukan, sedimentasinya. Tadi kami sudah diskusi dengan Pak Bupati (Sukabumi) dan juga nanti (pemerintah) provinsi yang akan melakukan pengerukan terhadap sungai tadi,” ungkapnya.

Selain itu, lanjut Diana, Wapres mengimbau agar warga yang terdampak tidak kembali bermukim di daerah sempadan sungai demi menghindari risiko bencana serupa di masa mendatang.

“Dan nanti saya harapkan juga penduduk-penduduk yang di sekitar sempadan sungai, jangan kembali lagi di sempadan sungai tadi, biarkan sungai tadi, kalau bisa diperlebar. Dengan diperlebar maka jalannya air itu akan lebih leluasa, tidak mengganggu dan nantinya juga tidak berdampak kepada penduduk-penduduk yang diam di situ,” tegasnya.

Kemudian dari segi infrastruktur, Diana menyampaikan bahwa Wapres menginstruksikan percepatan perbaikan Jembatan Cidadap yang rusak agar arus transportasi, baik bagi warga maupun distribusi barang, dapat kembali berjalan lancar.

“Sementara ini supaya lebih bermanfaat, bisa difungsionalkan, nanti akan dipasang Jembatan Bailey dulu agar bisa difungsionalkan. Nanti secara permanen akan dilakukan setelah lebaran, akan ada penggantian jembatan tersebut,” ujarnya.

Menurut Diana, upaya relokasi warga yang bermukim di sempadan sungai juga turut menjadi perhatian, mengingat pentingnya mitigasi risiko untuk mencegah dampak bencana serupa di masa mendatang.

“Nah, daerah mencarikan lahannya, mungkin Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) itu nanti akan membangunkan rumahnya. Nanti akan dihitung sama Pak Gubernur,” tandasnya. (BPMI/bs)

Leave A Reply

Your email address will not be published.