Pembawa Aspirasi Rakyat

Konsumsi Haji Masih Bermasalah, Pemerintah Diharapkan Selektif Tentukan Catering Haji

0

 

H.Ilyas Halim

MAKKAH,pelitarakyat.co.id – Meskipun sudah diupayakan semaksimal mungkin kelancaran konsumsi. Namun sekali waktu terjadi juga human error, dimana Para Calon Jemaah Haji (Calhaj) Sabtu, (8/6/2024) memakan nasi  dengan lauk bearoma basi. Bahkan ada juga yang lauknya berbusa, aroma basinya sangat kuat.

“Kita berharap pemerintah nantinya selektif dalam menentukan pemenangnya. Agar tidak tedjadi hal hal yang tidak diinginkan bersana,” kata Pendamping KBIH Ar Raudah, Sinar Husni, An Najihin, Al Ballat dan Pemko Medan, H.Ilyas Halim di Mina, Selasa (18/62024).

Ilyas Halim juga mempertanyakan sayuran untuk lauk konsumsi haji di impor dari Thailad, padahal Indonesia dikenal sebagai pembuat produk produk makanan, ikan ikan dan lainnya. “Paling tidak, ya bumbu bumbu kitalah yang dipakai untuk konsumsi haji”, ujar Ilyas Halim yang juga Forum Komunikasi KBIH Sumut.

Lebih jauh Ilyas Halim menyebutkan, bahwa penyelenggaraan haji di Tanah Suci sudah lumayan. Lihat saja di Musdalifah, sudah ada berdiri tenda-tenda. Begitu juga soal transfortasi,sudah bagus, walaupun diselingi crowdit, tidak tepat dengan jadwal.

“Namun jamaah terangkut semua ke Mina sampai jam 8 pagi. Tahun 2023 lalu, jamaah pada  jam 2 siang baru selesai diangkut,” katanya.

Disebutkan, dalam rangka meningkatkan layanan haji Pemerintah Arab Saudia saat ini juga sedang membangun 10 gedung 2 tingkat, untuk mensiasati keterbatasan pondokan sekaligus antisipasi tidur jamaah yang seperti ikan kembung.

Di sisi lain, Ilyas juga menyoroti tentang pentingnya peran KBIH. Karena dalam musim haji tahun ini, banyak KBIH yang tidak melakukan pendampingan sehingga banyak jamaah yang nyasar.

Jadi, KBIH KBIH nggak bisa main main lagi, kalau macam-macam dan tidak mengikuti atura, izinnya akan dicabut. Selain itu, lanjut Ilyas Halim,  pemerintah Arab dan Indonesia berupaya mengurai ketidaknyamanan jamaah melalui program Murur dan Tanajul.

Murur diperuntukan untuk jemaah lansia dan jemaah yang sakit melakukan perjalanan dari Kota Makkah menuju Armina Musdalifah dan Mina (Armuzna), tanpa singgah ke Musdalifah, tapi langsung ke Mina. Sedangkan Tanajul, adalah bagi jamaah yan melakukan lempar jumroh ke Jamarot tengah malam atau pagi hari bisa kembali ke Hotel. Namun harus kembali ke Mina sebelum Magrib. Jika tidak bisa kena  dam (denda) sekian real atau rupiah.

“Jadi, kita harapkan pembangunan apartemen atau hotel untuk pelaksanaan puncak haji, Wukuf yang dilakukan pemerntah Arab Saudia sebelum 2030 sudah selesai. Sehingga jamaah bisa lebih nyaman kagi berhaji.(b/de)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.