Pembawa Aspirasi Rakyat

Buruknya Tata Ruang di Perumahan Jalan Handayani Diduga Jadi Penyebab Banjir, Warga Minta Pemko Siantar “Turun Tangan”

0

PEMATANGSIANTAR,pelitarakyat.co.id – Permohonan warga Jalan Handayani RT 002 RW 003 Kelurahan Bahkapul, Kecamatan Siantar Sitalasari, Kota Pematangsiantar, perihal pembuatan saluran drainase belum juga terlaksana, bahkan belum dimulai. Padahal surat permohonan yang dilayangkan melalui Camat Siantar Sitalasari ke Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Pematangsiantar , itu sudah dikirim sejak 24 Maret 2023.

Surat permohonan itu bermula dari protes atau keberatan warga Jalan Handayani dan sekitarnya dengan terjadinya banjir di tempat tersebut yang diduga disebabkan aktivitas penimbunan tanah di areal lahan lokasi rencana pembangunan perumahan, tepatnya di belakang tempat pembuangan sampah sementara (TPSS).

Menurut keterangan warga, semula lahan yang ditimbun itu merupakan tempat penampungan pembuangan air limbah rumah tangga warga Perumahan Pemda dan sekitarnya selama ini.

Penimbunan tanah di lahan itu menurut warga disinyalir menghambat seluruh aliran pembuangan air limbah dari rumah warga Perumahan Pemda dan sekitarnya sehingga menimbulkan genangan air setinggi lutut orang dewasa jika turun hujan .

Masih keterangan dari warga yang sudah puluhan tahun bermukim di sana, mereka mengaku sebelumnya tidak pernah ada banjir di tempat tinggal mereka. Kini jika hujan turun, perasaan cemas dan trauma akan banjir pun “menghantui” warga.

 

“Kami puluhan tahun tinggal di sini belum pernah ada banjir. Semenjak proyek rencana bangunan itu melakukan penimbunan tanah, mulailah terjadi banjir,” ujar seorang warga setempat yang minta namanya tidak disebutkan , Rabu (8/11/2023).

Masih kata sumber media ini, proses penimbunan itu pun dilakukan secara tiba-tiba tanpa adanya sosialisasi/komunikasi ke Ketua RT dan warga sekitar. Dia juga mengkritik Dinas PUPR yang dengan mudahnya memberikan ijin kepada pengembang tanpa melalui pengawasan ketat sebagaimana mestinya.

“Penimbunan tanah ini sepertinya mengabaikan analisa mengenai dampak lingkungan hidup (Amdal). Kalau mereka memperhatikan aspek Amdal serta membuat resapan air tentu banjir bisa dihindari,” ujarnya geram.

Masyarakat berharap agar Pemerintah Kota Pematangsiantar datang melihat langsung serta melakukan langkah-langkah mitigasi atau upaya pencegahan terkait bencana banjir yang disebabkan penimbunan tanah di lokasi itu.(Tim:PR/Rn).

Leave A Reply

Your email address will not be published.