Butuh “Nyali” Egois Sosial Melawan Corona
Dalam penanganan Covid-19 diperlukan nyali sikap dan perilaku egois yang berdampak sosial, atau egois sosial.
Artinya, setiap individu bersikap dan berperilaku menyelamatkan diri sendiri dari pandemi Covid-19 dengan menggunakan semua protokol kesehatan secara ketat.
Kemudian, menghindari dan menjauhi orang lain secara fisik dalam batas waktu hingga masalah Covid-19 dapat diatasi, dengan siapapun orang tersebut, yang tidak taat protokol kesehatan dalam setiap konteks dan kekerabatan sosial.
Namun relasi emosional antar individu harus tetap terjaga dengan menggunakan applikasi dalam jaringan (daring).
Sebab, Covid-19 menyebar dari manusia ke manusia lain tanpa mengenal konteks dan hubungan kekerabatan antar manusia.
Tentu, untuk mewujudkan hal tersebut diperkukan strategi komunikasi persuasif, kreatif, inovatif, berkesinambungan, sistematis, masif dan terstruktur. Sangat tidak bisa dengan pola komunikasi sporadis.
Dengan demikian, setidaknya orang tersebut memperkecil kemungkinan dirinya dan orang lain tidak menjadi “korban” Covid-19.
Inilah yang saya sebut sebagai *egois sosial*, atau tindakan mementingkan diri sendiri tetapi berdampak sangat positif bagi orang lain di sekitarnya, termasuk dalam keluarga.
Salam,
Emrus Sihombing
Komunikolog Indonesia
0813 8689 8015