ASN Harus Netral Untuk Hasilkan Pilkada Berkualitas
Jakarta,pelitarakyat.co.id, Aparat Sipil Negara (ASN) harus menjaga netralitas pada pilkada serentak 9 Desember 2020 nanti. Demikian tegas Pakar Komunikasi Politik Emrus Sihombing melalui rilis yang diterima media ini. Komunikolog kondang ini mengatakan, sikap netral itu dengan menjaga jarak dengan semua kekuatan politik pada Pemilihan Kepala Daerah Serentak 2020 guna mencapai hasil pilkada yang berkualitas.
“Kalau ASN tidak netral, maka pengaruhnya dapat digunakan oleh kekuatan tertentu untuk mempengaruhi pihak lain,” kata Emrus Sihombing Sabtu kemarin.
Menurut pengajar pada Universitas Pelita Harapan Jakarta ini, sikap tidak netral ASN misalnya, memberikan dukungan kepada kekuatan politik tertentu, dalam bentuk apapun termasuk mengarahkan kepada ASN lainnya untuk memilih salah satu kandidat pada pilkada serentak tahun 2020.
“Ini sangat tidak baik. Melanggar aturan dan dapat mempengaruhi kualitas pilkada,” katanya.
Emrus menjelaskan, ASN sebagai warga negara Indonesia memilih yang merupakan partisipasi politik dalam pilkada, tapi pilihan tersebut digunakan dalam bilik suara pada hari pemungutan suara. “Bukannya untuk mempengaruhi ASN lain atau pihak lainnya,” kata Emrus.
Doktor Komunikasi Politik dari Universitas Pajajaran Bandung ini menyatakan, ASN harus mandiri dan bersikap independen terhadap semua kekuatan politik serta tidak berupaya mempengaruhi pihak lainnya.
Emrus juga mengingatkan pasangan calon kepala daerah, tim sukses, maupun partai politik pengusung dan pendukung, untuk tidak mendekati ASN, baik di ruang publik maupun di ruang privat.
“Pasangan calon kepala daerah bersama tim suksesnya agar dapat saling menjaga jarak dengan ASN, baik di panggung depan maupun panggung belakang, sehingga pelaksanaan pilkada dengan azas luber dan jurdil (langsung, umum, bebas, rahasia, dan jujur, adil) tidak terciderai,” katanya.(RLS/Ton)